Kamis, 23 Desember 2010

Positive Thinking

Kita hanya se-bahagia
kesungguhan kita untuk
memilih kebahagiaan.

Dan dalam kebebasan kita
untuk memilih,
yang paling besar dampaknya
pada kualitas hidup kita,
adalah pilihan sikap.

Jika kita melihat
masalah-masalah kita permanen,
maka seolah-olah permanen-lah
penderitaan kita.

Maka,
pilihlah untuk berbahagia.

Dan perhatikanlah
bagaimana pilihan itu
mulai mewujud,
segera setelah Anda memutuskan.

by: Mario Teguh


so..... keep positive thinking

Keajaiban Doa Seorang Istri



Keajaiban Doa Seorang Istri

By: Agus Syafii

Malam itu suara anak-anak Amalia membaca Surat Yasiin terasa meresap dalam hati. Ditengah kami kedatangan seorang ibu dan suami juga anak-anaknya. Doa bersama kami panjatkan dengan penuh kebahagiaan. Beliau seorang ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak yang bekerja di perusahaan garment. Disaat rumah tangganya memasuki usia ke sepuluh tahun, parahara itu datang. Ibu dan suaminya sering bertengkar sehingga keadaan rumah tangga bagaikan neraka. Akhirnya mereka memutuskan berpisah. Ibu bertugas menjaga anak-anaknya sementara suaminya bertanggungjawab memberikan nafkah setiap bulannya.

Setelah mereka berpisah, ada seorang teman mengajaknya bekerja diperusahaan garment. Meskipun sebagai single parent menjaga anak-anak merupakan kebahagiaan bagi dirinya sebab bisa terhindar dari kekecewaan hati yang ditimbulaj akibat ulah suaminya. Namun dalam kesendiriannya bersama anak-anak merasakan kecemasan dan sering tidak bisa tidur malam atau insomnia. Ditengah kegelisahannya itulah kehadiran ke Rumah Amalia dengan berdoa bersama  anak-anak Amalia sedikit demi sedikit membawa ketenangan hatinya.

'Allah Maha mendengar, disaat saya sudah putus asa, doa anak2 Amalia yang memohon agar keluarga kami rukun kembali seolah menjadi nyata. Saya melihat perubahan anak-anak yang cuek terhadap penderitaan saya menjadi mengerti apa yang saya rasakan, anak-anak menjadi penurut dan baik.' tutur beliau. Bahkan sampai beliau bertemu kembali dengan suaminya. tatkala melihat perubahan sikap dan perhatiannya, suaminya mulai berusaha mendekatinya kembali dan memilihkan hubungan pernikahan yang sudah hancur. Selama setahun perpisahannya, kehidupan rumah tangga dapat dipulihkan, akhirnya bisa kembali berkumpul bersama suami dan anak2 yang dicintainya. 'Alhamdulillah, Mas Agus Syafii, keluarga kami berkumpul kembali. Hanya kekuasaan Allahlah yang merekatkan keluarga kami menjadi utuh.' Ucap beliau ditengah butir-butir air mata yang berlinang. Malam itu kami terasa indah karena hati yang penuh kebahagiaan menyelimuti kami semua. Subhanallah.

---
Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah : 186).

Manfaat Penderitaan

Manfaat Penderitaan

By: M. Agus Syafii

'Emangnya penderitaan ada manfaatnya?' begitulah tanya seorang teman. 'Loh jelas sekali banyak sekali manfaatnya,' jawab saya. Saya kemudian mencoba menjelaskan bahwa orang-orang yang hebat adalah mereka yang mampu mengarungi samudra penderitaan. Semakin menderita hidup seseorang maka kualitas hidupnya begitu sangat mengagumkan. Asal kita tahu bagaimana mengelola menderitaan menjadi keindahan, kebahagiaan dan kesehatan dalam hidup kita.

Pertama, Pengalaman penderitaan dalam hidup kita justru mengajarkan kita pada limpahan kasih sayang Allah Subhanahu Wa ta'ala agar kita semakin dekat dan taat kepadaNya, dengan demikian limpahan kasih sayang Allah akan memenuhi hati kita dan hati kita memancarkan kasih sayangNya untuk semua orang yang disekeliling kita. Kita bisa menjadi lebih sabar dan bijak dalam menghadapi kehidupan.

Kedua, penderitaan yang kita rasakan menjadikan kebahagiaan kita menjadi sempurna. Kebahagiaan sejati pada dasarnya adalah mengalami kegembiraan dan penderitaan secara seimbang. Hidup menjadi dinamis ketika semuanya datang silih berganti antara kebahagiaan dan penderitaan.

Ketiga, penderitaan membuat kita semakin peka terhadap penderitaan orang lain. Kita menjadi memiliki empati dan menghormati orang lain sebagai hamba Allah yang sama-sama dimuliakan. Kita tidak berani menghina, melecehkan, atau mencemooh orang lain karena kita merasakan betapa pahitnya sebuah penderitaan.

Keempat, ketika hati kita remuk redam, ingin menangis menangislah sesungguhnya apa yang kita rasakan sakitnya, dengan menangis merupakan salah satu cara untuk membersihkan hati kita. Menangislah kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menjalani hidup ini, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 'Apa yang disisimu akan lenyap dan apa yang disisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. an- Nahl : 96).

Rabu, 22 Desember 2010

Motivasi

Belajar dari Semut dan Laba-laba
oleh Kembang Anggrek pada 08 Desember 2010 jam 10:26

Bismillahirrahmanirrahiim

Saudaraku, bila anda saat ini sedang sedih dan merasa buntu pikiran dalam menghadapi masalah, mudah-mudahan tulisan ini bisa membantu memberi inspirasi dan kebaikan dari permasalahan yang sedang anda hadapi , Saudaraku...

Pernahkah engkau memperhatikan seekor semut yang sedang berjalan ?
Seekor semut yang berjalan sambil membawa sesuatu yang lebih besar dari tubuhnya (mungkin makanan), jika ditutup jalannya , semut itu tidak akan marah. Tapi ia berhenti dan berbelok mencari jalan kedua. Jika kita tutup jalan kedua semut, maka sang semut akan berhenti dan mencari jalan ketiga. Saya coba tutup jalan ketiga , maka ia tetap tidak marah, dan berusaha menempuh jalan keempat..

Dalam kehidupan semut inilah ada ibrah (pelajaran hikmah) menarik sebagai rangkaian nilai hidup yang berharga.

Konsisten, tidak pernah putus asa, selalu disiplin dan berusaha mengatasi semua tantangan.



Walau tubuh semut kecil dan ringan,tapi keteguhan dan kegigihan semangatnya dalam berusaha menjadi contoh yang baik bagi manusia dalam konteks beraktivitas dan bekerja.

Demikian pula halnya laba-laba. Jika rumah yang telah dibangun dihancurkan, apakah ia merasa putus asa dan pergi meninggalkan dunia ? Apakah ia akan datang kepada anda mengadukan laba-laba yang lain putus asa ? TIDAK !

Laba-laba selalu cepat memulai membangun rumah yang baru. Jika rumah itu dihancurkan lagi, ia akan membangun rumah baru lagi. Begitu seterusnya ia menjalani hidup tanpa pernah merasa putus asa dan murung. Perbuatan yang berkesinambungan akan menyempurnakan perjalanan hidup. AKtivitas membangun tanpa kenal lelah akan menghantarkan pada tujuan yang diharapkan.



Jadilah Anda seperti itu wahai Saudaraku...
Berbuatlah bersungguh-sungguh dan belajarlah dari serangga ini. Serahkan hasil akhir perbuatan Anda kepada Allah dan bertawakal-lah kepadaNya dalam segala aktivitas anda.

"Kami tidak akan menyia-nyiakan perbuatan orang yang berbuat baik" (Quran Surah Al-Kahfi ayat 30)
Semangatttttttt............